TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri memastikan belum akan ada evakuasi WNI dari kawasan terjangkit virus Corona (Novel Coronavirus) di Tiongkok. Menurut juru bicara Kemenlu, Teuku Faizasyah, perkara teknis menjadi penyebab kenapa evakuasi belum akan dilakukan dalam waktu dekat. Walau begitu, persiapan sudah dilakukan.
"Menteri Luar Negeri sudah menginstruksikan rapat khusus untuk membahas berbagai opsi penanganan, dari A-Z, untuk WNI yang masih berada di Wuhan," ujar Faizasyah ketika memberikan keterangan persi di Kemenlu, Senin, 27 Januari 2020.
Berdasarkan data dari Kementerian Luar Negeri, setidaknya ada 243 WNI yang berada di kawasan terjangkit virus Corona. Mereka tersebar di 29 provinsi yang sudah dipastikan otoritas Tiongkok menjadi lokasi penyebaran virus penyebab gangguan pernafasan tersebut. Meski begitu, tidak ada satupun dari mereka yang positif terjangkit virus Corona.
Faizasyah menjelaskan, perkara teknis yang membuat proses evakuasi belum memungkinkan adalah pembatasan keluar masuk wilayah terpapar Corona oleh pemerintah Tiongkok. Warga yang berada di kawasan terpapar dilarang keluar hingga waktu yang belum ditentukan, sementara yang mencoba masuk pun diseleksi ketat.
Untuk bisa mengevakuasi WNI keluar dari daerah terpapar, kata Faizasyah, hal tersebut bergantung pada pemerintah Tiongkok. Apabila pemerintah Tiongkok membuka akses evakuasi dalam waktu dekat, maka pihaknya akan langsung mengupayakan evakuasi, minimal ke daerah tidak terpapar, karena hal tersebut sudah diatur Undang-undang.
Berdasarkan Pasal 21 UU No.37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri, pemerintah Indonesia berkewajiban memberikan perlindungan, membantu, dan menghimpun WNI di wilayah aman jika mereka terancam bahaya nyata. Hal tersebut, termasuk memulangkan mereka ke Indonesia atas biaya negara.
"Apa yang bisa kami lakukan (terkait evakuasi) sekarang adalah melakukan persiapan teknis. Apabila pintu terbuka, bisa dikembalikan ke Indonesia atau (dibawa) ke area tidak terpapar. Itu ada variabel-variabel pertimbangan," ujar Faizasyah.
Terlepas evakuasi belum bisa dilakukan dalam waktu dekat, Faizasyah menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tidak melupakan WNI yang berada di kawasan terpapar. Perhatian khusus tetap diberikan kepada mereka, terutama memastikan mereka tidak terjangkit virus ataupun kekurangan logistik untuk bertahan hidup.
"Kami sendiri belum tahu berapa lama situasi ini akan terjadi," ujarnya mengakhiri.
ISTMAN MP